Beranda | Artikel
Apakah Wajib Menyambung Silaturahim dengan Sepupu? – Syaikh Saad asy-Syatstri #NasehatUlama
Kamis, 28 November 2024

Pertanyaan:

Wahai Syaikh! Abu Abid bertanya tentang hukum menyambung silaturahmi dengan para sepupu dari jalur ayah dan ibu. Apakah itu wajib, atau sekadar silaturahmi yang sunah?

Jawaban:

Allah Ta’ala berfirman, “…dan bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta dan (peliharalah) hubungan kekeluargaan. Sesungguhnya Allah Maha Mengawasi kalian.” (QS. an-Nisa: 1).

Allah Ta’ala juga berfirman, “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua dan karib kerabat…” (QS. an-Nisa: 36).

Dalam banyak ayat, Allah Jalla wa ‘Ala memerintahkan untuk menyambung silaturahmi dengan para kerabat. Adapun sepupu, meskipun jauh tetaplah termasuk kerabat.

Namun, menyambung silaturahmi dengan kerabat tergantung tingkat kedekatan mereka. Kerabat dekat harus kamu beri nafkah, kerabat jauh harus kamu bantu, dan kerabat yang lebih jauh lagi harus kamu hibur, dan lain sebagainya. Jadi, setiap tingkatan ada hukumnya sendiri.

Dengan demikian, para sepupu termasuk kerabat dekat, maka seseorang harus mendekatkan diri kepada Allah dengan mencukupi kebutuhan mereka dan menjadikan mereka berada pada keadaan yang terbaik.

====

أَبُو عَابِدٍ شَيْخَنَا يَسْأَلُ عَنْ صِلَةِ أَبْنَاءِ الْأَعْمَامِ وَأَبْنَاءِ الْأَخْوَالِ هَلْ هِيَ وَاجِبَةٌ أَوْ أَنَّهَا صِلَةٌ مُسْتَحَبَّةٌ؟

قَالَ اللَّهُ تَعَالَى وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

وَقَالَ تَعَالَى وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَبِذِي الْقُرْبَى

فِي نُصُوصٍ كَثِيرَةٍ يَأْمُرُ اللَّهُ جَلَّ وَعَلَا بِهَا بِصِلَةِ ذَوِي الْقُرْبَى وَابْنُ الْعَمِّ حَتَّى وَلَوْ بَعُدَ مِنْ ذَوِي الْقُرْبَى

وَلَكِنْ تَخْتَلِفُ صِلَةُ ذَوِي الْقُرْبَى بِحَسَبِ دَرَجَاتِ قُرْبِهِمْ فَالْقَرِيْبُ تُنْفِقُ عَلَيْهِ بَعِيدٌ تُشَارِكُهُ وَمَنْ كَانَ أَبْعَدَ تُسَلِّيْهِ وَنَحْوُ ذَلِكَ فَلِكُلٍّ حُكْمُهُ

بِالتَّالِي أَبْنَاءُ الْعَمِّ يُعْتَبَرُونَ مِنْ ذَوِي الْأَرْحَامِ مِنَ الْأَرْحَامِ وَعَلَى الْإِنْسَانِ أَنْ يَتَقَرَّبَ إِلَى اللَّهِ بِتَفَقُّدِ حَوَائِجِهِمْ وَبِجَعْلِهِمْ يُسِيرُونَ عَلَى أَفْضَلِ الْأَحْوَالِ وَأَحْسَنِهَا


Artikel asli: https://nasehat.net/apakah-wajib-menyambung-silaturahim-dengan-sepupu-syaikh-saad-asy-syatstri-nasehatulama/